Indikator
Pencapaian Kompetensi :
a.
Informasi
tentang produk dan jasa dinilai sesuai dengan persyaratan dari perusahaan.
b.
Metode
pengumpulan data dapat dipertanggungjawabkan dan menggunakan sumber daya serta waktu yang
efisien.
c.
Informasi
yang dikumpulkan sesuai untuk dianalisa dan pembuatan keputusan serta
pengembangan terhadap rencana, strategi dan pilihan.
d.
Keterampilan
interpersonal digunakan untuk mendapatkan informasi dari individu dan kelompok.
Tujuan
Pembelajaran :
Pertemuan 1
Setelah pembelajaran ini, siswa diharapkan
dapat :
a.
Mencari
data informasi dari berbagai macam sumber baik literatur maupun internet.
b.
Menghimpun
data informasi tentang produk dan jasa sesuai dengan prosedur perusahaan.
Pertemuan 2
Setelah pembelajaran ini, siswa diharapkan
dapat :
a.
Memilih
metode informasi yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
Uraian Materi
1
Pertemuan 1
Pengertian
data menurut The Liang Gie adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya apapun
yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan
keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan. Sedangkan menurut
Dr. S. P. Siagian menjelaskan arti data dan informasi bahwa data merupakan
sumber informasi dan merupakan bahan informasi.
Istilah
data sering kali disebut dengan informasi. Ada yang menyebut data, padahal
informasi. Sebaliknya, ada yang mengatakan informasi padahal itu data. Dari
pengertian di atas jelaslah bahwa data merupakan sumber, pengertian informasi
merupakan bahan informasi, dan dengan sendirinya erat hubungannya dengan
informasi.
Data
merupakan sumber informasi. Data yang diproses menjadi informasi atau tetap
data, jika menjadi informasi ini berarti bahwa data tersebut diperlukan untuk
sesuatu kegiatan. Bila data itu tetap data, simpanlah ke dalam penyimpanan.
Data yang dikumpulkan bersama-sama dengan data yang disimpan terlebih dahulu
pada suatu ketika akan dikeluarkan karena dibutuhkan.
Jadi,
dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian informasi itu sangat erat hubungannya
dengan data. Informasi itu berasal dari data. Data merupakan bahan mentah yang
mengalami pengolahan dan pemprosesan, diolah dan diproses dalam format tertentu
yang memberikan arti kepada yang menerimanya dan dalam proses pengambilan
keputusan.
Data
yang masuk ke sebuah perusahaan atau organisasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a.
Klasifikasi
data berdasarkan sumbernya
Klasifikasi
data berdasarkan sumbernya dikelompokkan menjadi dua, antara lain:
1)
Data
intern, yaitu data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi sebagai landasan
pengambilan keputusan yang diperoleh dari catatan-catatan organisasi itu
sendiri.
2)
Data
ektern yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber di luar organisasi.
b.
Klasifikasi
data berdasarkan pengolahannya
Jenis
data berdasarkan pengolahannya dapat diklasifikasikan menjadi dua, antara lain:
1)
Data
primer yaitu data
yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data
tersebut.
2)
Data
sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
c.
Klasifikasi
data berdasarkan sifatnya
1)
Data
kuantitatif
Data
kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips
2, dan lain-lain.
2)
Data
kualitatif
Data
kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam
kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
d.
Klasifikasi
data berdasarkan jenisnya
1)
Data
Diskrit
Data diskrit
adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan
ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2)
Data
Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu
interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya.
Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
e.
Klasifikasi
data berdasarkan waktu pengumpulannya
1) Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan
PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2) Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan
sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time
series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa
dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor
azahari dari bulan ke bulan, dll.
Pengolahan
data ini merupakan jenis pengolahan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan.
Pengolahan data ini mayoritas menggunakan komputer sehingga bisa berjalan
secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang
informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka
istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi.
Kedua
istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pengolahan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi
informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem
informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi
sebagai produk keluaran.
Di dalam olah data
baik secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar
yaitu input, proses, output. Dan tiga tahapan dasar tersebut dapat dikembangkan
menjadi:
a.
Recording
(Pencatatan)
Tahapan ini berhubungan
dengan proses pengumpulan data
yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar
atau formulir.
b.
Klasifikasi
(Classifiying)
Tahapan ini memberikan
identitas atau pengklasifikasian dalam data yang akan diolah, apakah
identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelompok atau beberapa kelompok dari
data yang nantinya merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan.
c.
Sorting
(penyusunan)
Setelah data–data yang
akan diolah diberikan identifikasi seperti diatas, maka data tersebut mungkin
perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya urutkan menurut kode
klasifikasinya.
d.
Calculating
(Perhitungan)
Disini
data dimanipulasi seperti pelaksanaan perhitungan– perhitungan atau disebut Calculating.
e.
Penyusunan
Laporan (summarizing)
Untuk memungkinkan
dilakukan analisa terhadap data
atau informasi yang dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan
rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan pemakai informasi.
f.
Penyimpanan
(Storing)
Storing atau penyimpanan
data dan informasi yang sejenis ke dalam file untuk referensi dimasa yang akan
datang perlu dilakukan. Dan media penyimpanan ada beberapa macam, disesuaikan
dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti
disk, kartu, dokumen.
g. Pencarian (Retrieving)
Di dalam file yang
disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan dengan cara
penyimpanannya, terutama jika pengolahan datanya menggunakan komputer.
h.
Komunikasi
(communicating)
Dalam proses olah data
menjadi informasi, sampai informasi tersebut dipakai oleh user. Diperlukan
suatu komunikasi sehinnga mempermudah proses pengolahan data menjadi informasi.
i. Penggandaan (Reproducing)
Untuk pengamanan apabila
data hilang atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan lainnya bisa dilakukan
dengan penggandaan dengan menggunakan mesin photocopy, disk, magnetic tape.
Pengertian
informasi menurut beberapa ahli yaitu :
·
GORDON B. DAVIS
Informasi adalah data yang telah dirposes/diolah ke
dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang
sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau
nantinya.
·
JONER HASUGIAN
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam
jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya
masing-masing dan terekam pada sejumlah media.
·
KENNETH C. LAUDON
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam
sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
·
ANTON M. MOELIONO
Informasi
adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga
merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian
analisis atau kesimpulan.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang
nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
Informasi
mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu
organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi,
para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa tersedianya
informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa dibilang bahwa
informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Adapun manfaat dari
informasi/data ini adalah sebagai berikut:
a.
Sebagai
komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar
dalam menyediakan informasi.
b.
Menentukan
kualitas infomasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga informasi yang
disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
c.
Mengatasi
kerangkapan data.
d.
Menghindari
terjadinya inkonsistensi data.
e.
Mengatasi
kesulitan dalam mengakses data.
f.
Menyusun
format yang standar dari sebuah data.
g.
Penggunaan
oleh banyak pemakai. Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama
oleh banyak pengguna.
h.
Melakukan
perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau
dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan
password terhadap masing-masing data.
i.
Agar
pemakai mampu menyusun suatu pandangan abstraksi dari data. Hal ini bertujuan
menyederhanakn interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat
mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan
administratornya.
a.
Distribusi
Informasi Secara Tertulis
Dimana informasi ini dapat
disampaikan melalui tulisan, seperti surat, media cetak, brosur, dsb.
b.
Distribusi
Informasi Secara Lisan, informasi ini dilalukan secara langsung oleh orang yang
bersangkutan kepada penerima informasi. Contohnya : pidato, pemberian informasi
seorang guru kepada murid, dsb.
Pertemuan 2
a.
Media
Distribusi Informasi secara tertulis
1)
Memo
2)
Majalah
atau bulletin
3)
Laporan
tahunan
4)
Uraian
Tugas
5)
Buku
pedoman
b.
Media
Distribusi Informasi secara lisan
1)
Telepon
2)
Rapat
atau pertemuan
3)
Radio
dan TV
Metode
pengumpulan data Adalah teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data tentu
diperlukan sebuah alat atau instrumen pengumpul data. Alat pengumpul data dapat
dibedakan menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan
metode tes dan metode non tes.
1.
Pengumpulan
Data dengan Metode Tes
Tes
merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang
berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan
menggunakan pengukuran (measurement)
yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Keunggulan
metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan
instrument penelitian yang objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah
hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena
harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada
saat tes itu dilakukan. Adapun jenis-jenis tes, yaitu:
a.
Tes
Intelegensi
Tes kemampuan intelektual,
mengukur taraf kemampuan berpikir, terutama berkaitan dengan potensi untuk
mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah (Mental ability Test; Intelegence Test; Academic Ability Test;
Scholastic Aptitude Test). Jenis data yang dapat diambil dari tes ini
adalah kemampuan intelektual atau kemampuan akademik.
b.
Tes
Bakat
Tes kemampuan bakat,
mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam bidang studi tertentu,
program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan tertentu,
lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test of Specific Ability; Aptitude Test ). Kemampuan khusus yang
diteliti itu mencakup unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan
kepribadian yang bersama-sama memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu
bidang tertentu dan mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.
c.
Tes
Minat
Tes minat, mengukur
kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan
membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai
baginya (Test of Vocational Interest).
d.
Tes
Kepribadian
Tes kepribadian, mengukur
ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat kognitif, seperti sifat
karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental,
relasi-relasi social dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan yang
menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri.
e.
Tes
Proyektif, meneliti sifat-sifat kepribadian seseorangmelalui reaksi-reaksinya
terhadap suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian,
meneliti berbagai ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban
tertulis atas sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap,
bermotivasi atau bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu. Kelemahan Tes
Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman dalam
menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
f.
Tes
Perkembangan Vokasional
Tes vokasional, mengukur
taraf perkembangan orang muda dalam hal kesadaran kelak akan memangku suatu
pekerjaan atau jabatan (vocation);
dalam memikirkan hubungan antara memangku suatu jabatan dan cirri-ciri
kepribadiannya serta tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam menyusun
serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri. Kelebihan
tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam mempersiapkan diri
bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan (career
maturity).
g.
Tes
Hasil Belajar (Achievement Test)
Tes yang mengukur apa yang
telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil
menggunakan tes hasil belajar (Achievement
Test) ini adalah taraf prestasi dalam belajar.
2.
Pengumpulan
Data dengan Metode Non Tes
Untuk
mendapatkan data/informasi yang dibutuhkan ada beberapa macam metode yang dapat
digunakan antara lain sebagai berikut :
a.
Observasi
Observasi
diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi. Keunggulan
metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi,
hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia
diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu
untuk diwawancarai atau mengisi kuesioner, kejadian yang serempak dapat diamati
dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer, dan banyak kejadian
yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang
lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.
Kelemahan metode ini
adalah observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat,
kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan, banyak kejadian dan keadaan
objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang
sangat rahasia, dan oberservasi sering menjumpai observer yang bertingkah laku
baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
Banyak gejala yang hanya
dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi
gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan. Berikut ini adalah
alat dan cara melaksanakan observasi, yaitu:
1)
Catatan
Anekdot (Anecdotal Record)
Alat untuk mencatat gejala-gejala
khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah
peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya,
bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.
2)
Catatan
Berkala (Incidental Record)
Pencatatan berkala walaupun dilakukan
berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus
menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang
telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.
3)
Daftar
Chek (Check List)
Penataan data dilakukan dengan
menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang
diamati.
4)
Skala
Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan data dengan alat ini
dilakukan seperti chek list.
Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama
objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.
5)
Peralatan
Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan dengan alat ini tidak
dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena sebagian atau seluruh
peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan keperluan.
b.
Angket
atau kuesioner (questionnaire)
Angket
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan
untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan
bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud
yang jelas.
Penggunaan
kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan,
diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat
distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya
dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam. Kuesioner dapat dibagi menjadi empat,
yaitu:
1)
Kuesioner
tertutup. Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden
hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2)
Kuesioner
terbuka. Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru
memformulasikan jawabannya sendiri.
3)
Kuesioner
kombinasi terbuka dan tertutup. Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul
dengan pertanyaan terbuka.
4)
Kuesioner
semi terbuka. Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada
kemungkinan tambahan jawaban.
c.
Wawancara
Wawancara
informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara
tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama proses wawancara petugas
bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan
yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1)
Pedoman
wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis
besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak
tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban
responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.
2)
Pedoman
wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci
sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check) pada nomor yang sesuai.
Pedoman wawancara yang
banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini maka mula-mula
interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian
satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian
jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang
lengkap dan mendalam.
d.
Studi
Dokumenter (documentary sudy)
Studi
dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun
elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan
menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah
dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap
dokumen-dokumen tersebut.
Metode dokumentasi, yaitu mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam
arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Dalam
menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-list untuk mencari
variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari,
maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai.
Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar
variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.
e.
Otobiografi
Otobiografi
merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada
saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa
lamoau atau hanya beberapa aspek kehidupannya saja. Keunggulan metode ini
adalah di samping menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu terungkap pula
pikiran dan perasaan subjektif tentang kejadian tersebut, menolong Konselor
memahami kehidupan batin siswa dan membantu siswa menyadari garis besar riwayat
perkembangannya sampai sekarang, berunsur subjektifitas sehingga siswa
menggambarkan dunia ini,
dilihat dari sudut pandang sendiri
(internal frame of reference). Sedangkan kelemahan metode ini adalah unsur
subjektifitas juga menimbulkan kesulitan bagi interpretasi, karena siswa
cenderung melebihkan-lebihkan kebaikan atau kelemahan sendiri dan menilai
peranan orang lain secara berat sebelah dan memerlukan waktu yang lama,
f.
Sosiometri
Sosiometri
merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan sosial dalam
suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang, data diambil berdasarkan
preferensi pribadi antara anggota kelompok.
Keunggulan
metode ini adalah mungkin kelebihan terbesar teknik sosiometri adalah teknik
ini memberikan informasi obyektif mengenai fungsi-fungsi individu dalam
kelompoknya, dimana informasi ini tidak dapat diperoleh dari sumber yang lain.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah perlu diketahui bahwa tes sosiometri,
tidak memberikan jawaban yang pasti. Tes ini hanya bisa memberikan indikasi
struktur social atau petunjuk bagi peneliti tentang individu pada periode
tertentu, seluruh teori sosiometri atau postulatnya belum dites dan
dikembangkan sampai pada tingkat yang tak tersangkal kebenarannya, dan siswa
cenderung memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling
berhasil dalam melakukan kegiatan (sosiogroup)
melainkan atas dasar simpati dan antipati (psychogroup).
terimakasih atas artikelnya. akhirnya dapat mengerjakan tugas sekolah
BalasHapusizin sedot...untuk tambahan materi ajar
BalasHapus